Menjamu Tamu

Oleh: Bella Paring Gusti

Aku sudah tak memedulikan lagi lepuhan di kulit ini, atau panci berdesis, atau uap panas meraup muka. Sejak Ibu memberi titah untuk mengerjakan segalanya dalam satu waktu, tanganku sudah kebal atas berbagai tekanan. Barangkali beliau lupa kalau aku ini cuma manusia biasa yang bisa terbakar api, atau meleleh karena disengat air panas.

“Nis, bau tempenya gosong tuh! Angkat dulu, tapi tehnya jangan lupa! Ingat, mbakmu nggak suka teh kemanisan.” D...

Baca selengkapnya →