Dari kejauhan, perempuan itu berjalan pelan-pelan. Telapak tangan kanannya meneduhi kedua matanya. Terik matahari kian menyipitkan kedua matanya yang bulat dan besar. Raut mukanya benar-benar terlihat sedang marah, telepon dari Bapaknya ia tolak berkali-kali. Ia mengacuhkan panggilan telepon Bapak sampai mematikan ponselnya. Tak lama, ia menepi di halte bus, rambut hitamnya ia ikat, lalu ia duduk di sana menunggu bus yang akan lewat.
Sosok lelaki ...