Ia menengadah ke langit malam.
Bintang-bintang tampak ramai, tapi hatinya tahu: itu hanya cahaya tua yang sudah mati ribuan tahun lalu. Yang bersinar hanyalah mayat cahaya, tak lebih.
Seisi rumah menolaknya. Seisi kota melupakannya. Seisi tubuhnya sendiri mulai runtuh.
Dan dalam keheningan, ia bertanya: apakah semesta juga menolak keberadaanku?
Tak ada jawaban.
Hanya ratap lirih yang ia dengar dari dalam dirinya, menggema lebih sunyi daripada ruang ha...