Mesin pendingin meraung rendah di balik pintu besi. Bau formalin merayap, menusuk ke tenggorokan. Lampu lorong berkelip sebentar, membuat lantai licin memantulkan bayangan yang terpotong-potong.
“Sur,” Dani berbisik, terdengar ragu. “Lu percaya penampakan?”
Surya berjalan di samping Dani. Langkahnya sangat tenang, nyaris tanpa bunyi. “Percaya,” jawabnya singkat. “Kadang yang mati belum mau pergi. Kadang yang hidup nggak sadar udah ...