Aku berhenti menyalakan berita.
Sekarang yang kudengar hanyalah bunyi api. Kecil, rakus, memakan kanvas satu per satu. Cat yang dulu kupilih dengan hati-hati meleleh, menetes seperti ingatan yang menolak padam. Bau terbakar memenuhi ruangan; campuran antara minyak, arang, dan sesuatu yang terasa terlalu mirip dengan daging.
Aku menatap abu itu lama-lama.
Di sana, semua wajah yang pernah kucoba lukis lenyap. Semua bentuk tubuh yang kuciptakan untuk d...