“Jangan dikasihani….”
Temanku mendadak menginjak rem, belum selesai menasihati, dia terkejut. Mobil hitam kami mundur beberapa meter. Kami berhenti satu meter di depan kedai kopi kecil. Sedikit ragu, tapi akhirnya aku putuskan turun, mengenakan sweater, kacamata hitam, juga masker.
“Dia tidak butuh dikasihani, Roni. Nadia sedang berjuang menjalani takdir, doakan supaya dia mampu melewatinya.”
Aku mengerti nasihat Faruq, meski Faruq juga ...