Jika suatu hari jasadku singgah di berandamu, aku hanya ingin satu hal, senyummu. Senyum yang hangat, yang menyambutku tanpa ragu, seolah-olah waktu tak pernah memisahkan kita. Dalam diam, aku berharap kehadiranku meski sekilas, cukup untuk menghadirkan kebahagiaan di sudut hatimu.
Andai suaraku memudar, tergerus oleh waktu yang tak kenal ampun, aku ingin celotehanmu tetap menggema. Biarlah suaramu memenuhi angkasa, menghidupkan kembali kenangan y...