Pukul dua belas malam, sunyi yang pekat mendadak pecah oleh dentang lonceng yang menggema lantang di udara. Suaranya menyayat kesunyian, menjadi isyarat bahwa perang telah dimulai. Dalam sepersekian detik, ledakan ranjau menghancurkan pekarangan, menciptakan kepanikan yang menyebar liar. Asap hitam membubung tinggi, menelan pandangan di tengah malam yang kelam.
Di kejauhan, suara komandan menggema, membelah cakrawala yang bisu. Satu kompi melaju, ...