Musim yang aku takuti akhirnya tiba. Benar. Musim pengantin. Walau tak semua bujang dan perawan desa akan berhijab kabul serentak, tapi tetap saja itu menjadi momok mengerikan untuk seorang pemalas, penunggu rumah sepertiku.
Seperti sekarang ini. Dengan menahan umpatan aku terus memarut kelapa ditanganku satu demi satu. Habis sudah jari kelingku akan berserabut tersenggol parut. Ini semua gara-gara sinoman. Atau salah rumahku yang dekat dengan te...