Hujan selalu membawa aroma yang sama di kafe tempatku bekerja. Campuran antara biji kopi yang baru digiling dan tanah basah yang menyelinap dari celah pintu. Setiap kali rintiknya datang, lampu di dalam kafe jadi tampak lebih hangat, lebih lembut. Dan seperti biasa, di pojok dekat jendela besar itu, selalu ada seorang pria tua yang duduk diam sambil menatap keluar.
Pak Bima.
Aku tak tahu sejak kapan ia mulai datang ke sini. Kata rekan kerjaku, seja...