Aku lahir di tangan mesin yang tak pernah mengenalku. Logamku dibentuk dalam panas, diasah untuk memotong hal-hal kecil yang tumbuh dari manusia: kuku, sisa waktu yang tak dibutuhkan lagi. Katanya aku dibuat agar mereka bisa merasa rapi, bersih, teratur. Tapi tak seorang pun mengajariku bagaimana menghadapi yang tersisa. Potongan-potongan itu, yang selalu jatuh dan lenyap.
Pertama kali aku melihat tuanku, ia masih muda. Jemarinya kurus, dan kuku-k...