Cahaya matahari sore menembus jendela usang, menciptakan garis-garis debu yang menari-nari di udara. Cahaya itu memudar di lantai kayu yang sudah lapuk, seolah enggan menerangi setiap sudut ruangan yang menyimpan kenangan kelam. Aku, seorang wanita paruh baya bernama Sarah, berdiri di tengah ruangan itu, rumah masa kecilku yang kini kosong dan berdebu.
Dua puluh tahun berlalu sejak aku meninggalkan rumah ini. Dua puluh tahun yang penuh dengan im...