Satu hal yang tidak kusuka dari Sandi, yakni overthingking-nya yang parah. Hingga melamun dan tatapannya kosong.
"Pulang aja lah sana!"
Kataku sambil meletakkan teh manis di meja depan rumah, teh itu kubuat untuk Sandi. Konyolnya aku, menyuruhnya pulang tapi tetap menjamunya.
Lihat. Diusir pun dia diam, telinganya memang benar-benar dipinggir, tapi tidak mendengar.
Aku mengambil kembali teh manis itu, barulah pacarku itu menyaut. "Mau dibawa ke mana?...