"Jangan di Dalam"

Oleh: A. R. Tawira

Jangan di dalam,” kata perempuan berjas hujan plastik itu, nadanya lebih seperti saran ramah ketimbang peringatan hidup-mati.

Terlambat.

Riko sudah melangkah masuk ke ruangan yang kelihatannya seperti kamar mandi umum, kecuali fakta kecil bahwa lantainya bernapas.

Ruangan itu mengeluarkan suara kruukh...kruukhh seperti perut lapar. Dindingnya yang berwarna krem tampak berdenyut pelan, seakan menelan cahaya lampu neon satu watt yang menggantung ...

Baca selengkapnya →