“Apa menurutmu Tuhan itu adil?”
Tak… tak… tak-tak… tak… tak
Hari ini Karen salah kostum, ia memakai high-heels sementara ayahnya malah membawanya jalan-jalan kegang-gang sempit seputaran Dago. Jalannya tidak rata, bercampur antara tanah, beton dan kerikil. Bunyi hentakan sepatunya membuatnya tidak nyaman karena menjadi pusat perhatian.
“Namanya Muh… . “
“Eh… . “
“Kau memperhatikan anak itu bukan? Namanya Muh aku mengenalnya...