Apakah kamu pernah mencintaiku?

Oleh: lidia afrianti

Pertanyaan itu selalu menghantui:

“Pernahkah kamu mencintai aku?”

Dalam fantasi, kamu menatapku lama sebelum menjawab, seakan memikirkan kata terbaik.

“Pernah,” katamu pelan. “Tapi tidak cukup untuk bertahan.”

Itu jawaban yang paling masuk akal paling logis meski tetap menyesakkan.

Karena cinta yang tidak cukup terasa lebih buruk daripada tidak dicintai sama sekali.

Itu membuatku bertanya-tanya apa yang kurang.

Senyumku? Keberadaanku? Diriku...

Baca selengkapnya →