A Cup of Roselle Tea

Oleh: Syafira Muna

Kuusap pipiku sendiri. Basah. Kemudian mengetuk layar ponsel dua kali. Pukul 16.47. Sudah satu jam tujuh belas menit aku tertidur sehabis menangis dalam lipatan tangan. Pasti sekolah sudah sepi. Benar saja, tak kudapati seorang pun di dalam kelas.

Tapi, tunggu. Ada sesuatu yang kukenali di meja paling depan. Tumbler hijau berstiker kaktus itu datang lagi. Seperti biasa, ada secarik kertas di bawahnya.

Kelip: cahaya kecil yang terputus-putus.

Tetapi ...

Baca selengkapnya →