Aku menatap jalan setapak dengan pintu gerbang yang terlihat berkarat. Keraguan menggerayangi hati, namun aku telah bertekad untuk kembali ke sini. Langkahku terdengar sangat jelas. Kuabaikan gemerisik dedaunan kering yang terinjak kedua kakiku yang tak bersepatu. Aku tak peduli jika yang lain akan terganggu dengan kehadiranku, karena yang terpenting sekarang adalah akhirnya aku bisa kembali menyapa yang tersayang. Kulambaikan tangan kananku dan ...