Dalam hitungan menit, halaman rumah Raina berubah menjadi kolam keruh yang menggigilkan kulit. Tanah yang biasanya keras kini lenyap di bawah arus cokelat yang terus naik. Hujan deras sejak subuh rupanya bukan sekadar “cuaca buruk” melainkan peringatan yang diabaikan, gema alam yang akhirnya meledak dalam bentuk bencana.
Raina keluar sambil memeluk tas kecil berisi dokumen penting. Nafasnya terengah, bukan karena lelah, tetapi panik yang menek...