"Mengapa aku yang selalu ditumbalkan sih, Ma?" gerutu Rian.
Mamanya membiarkan anaknya cerocos sana-sini. "Cah lanang kok gitu? Tumbal apanya. Lupa ada namanya tolong menolong?"
"Mama lupa ada kata 'kesusahan'?"
"Siapa yang kesusahan?"
"Aku lah, Ma."
"Kamu mah malas, mager, kupu-kupu, Le. Sudah sono bantuin Tante Kania."
Rian mendengus. "Mama Sulastri nggak sayang abang!"
"Oh? Mau ngambek ala Fathar? Mau mama buang gitarnya?"
"Siap Mama! Meluncur ke tkp!...