Wahai Dewi Sri ijinkalah aku berpuisi. Aku sebutir nasi yang mengerti derita petani. Aku tak punya rasa, tapi putus asa dengan generasi penerus bangsa. Yang lebih banyak jumawa penuh gengsi daripada jadi juara penuh prestasi.
Dunia mulia gila. Banyak anak bangsa tergila-gila dengan dunia maya, sampai lupa negerinya dalam bahaya.Yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan. Yang berjuang kalah dengan yang beruang. Yang kikir dan fakir lebih banyak ...