Sudah lima tahun kita berumah tangga. Namun tak sedikit pun aku merasa bahagia hidup bersama mu. Bahligai rumah tangga kita bagaikan selembar tirai yang rapuh dan aku menyulamnya dengan perlahan. Namun sia-sia, tirai itu tetap saja koyak. Apakah tanganku yang terlalu kasar atau sebuah peniti yang tak lagi tajam. Semuanya bagai mimpi buruk.
Lima tahun yang lalu sejak kita berpacaran, ibumu juga tidak suka dengan ku. Bahkan ibumu tidak merestui hu...