"Di sini aman tidak, sayang?"
"Aman."
"Tidak ada CCTV, kan?"
"Tenang! CCTV kita cuma Tuhan."
Laki-laki itu tertawa, hampir terbahak, tapi segera terkatup. Perempuan yang duduk tepat di sampingnya itu yang mengatup bibirnya dengan telunjuknya.
"Kalau ketawamu sekeras itu, CCTV kita nanti jadi se-RT."
"Iya, sayang, maaf."
Senyum perempuan itu mengembang. Dia pun mendekatkan tubuhnya pada laki-laki itu hingga jarak mereka yang semula beberapa senti kini ta...