Arunika baru saja nampak. Namun, suara bel pintu utama telah berdering. Gadis bermata cokelat yang masih membungkus kepalanya dengan handuk segera berlari keluar. Takada seorang pun di sana. Tasya berniat meninggalkan beranda, tapi tanpa sengaja kakinya menyampar sebuah benda. Gadis itu menunduk, menekuri benda berbentuk kotak yang diselimuti kertas kopi. “Teruntuk Tasya” ucapnya lirih membaca.
Hari ke dua, Tasya yang baru mandi tiba-tiba dike...