Shareen pikir, hatinya sudah rela. Ia kira hatinya sudah bisa menerima keadaan dan bisa tenang. Tapi ternyata salah.
Sepanjang perjalanan, pikiran Shareen kosong, ia seperti robot yang sudah diprogram untuk tak mampir kemana pun. Semua daftar yang sudah direncanakan menjadi hancur berantakan.
Shareen sudah berdiri di depan toko tujuannya, beberapa menit pun terlewatkan, ia tak ada niat masuk sama sekali. Hanya mematung dengan pikiran kosong. Sharee...