"Nona, sudah kulakukan. Sekarang dia menunggumu"
Suara Daud di ujung telepon meminta Chata untuk segera menemui Akan.
"Semoga ini langkah yang tepat, Nona. Melepaskannya dari belenggu"
Dari balik kemudi, Chata menatap percikan-percikan cahaya di hadapannya. Ia tersenyum lebar. Diliriknya jam di dashboard mobil, seperti menghitung detik demi detik. Ditarik dan dihembuskannya nafas perlahan.
Tidak lama kemudian telepon genggamnya berdering.
"Ta, kamu ...