Kho Bing Ong melangkah berat menuju lubang bilik berjeruji besi. Di luar sana, ekor matanya segera hinggap pada lalu-lalang prajurit VOC yang sibuk mengepulkan asap rokok, mondar-mandir di sepanjang lorong, menyeret-nyeret langkah mereka seperti bayi kurus.
Tibalah detik-detik eksekusi untuk menjemput nyawa dari sang pesakitan. Dan pagi itu, dari jauh, sayup-sayup terdengar suara langkah kaki, decit sepatu, berpasang-pasang, tetapi teratur. Semak...