Di jalan kecil ini aku akan selalu menunggunya pulang, menunggu langkahnya yang terlompat-lompat riang di setiap petang menuju malam. Tas ransel kecil tersandang di pundak, terayun-ayun kecil di belakang punggung, mengiringi setiap gerak dan langkahnya.
“Baru pulang kuliah, Mbak?” sapaku, sedikit membungkuk di suatu hari.
“Iya Bang,” senyumnya merebak manis. “Korannya laku banyak, Bang?”
“Lumayan.” Aku terkekeh, meraih selembar koran...