Ia datang lagi. Gadis tercantik yang pernah kulihat. Ia sudah ada di tempatnya biasa duduk. Di meja sudut persis di bawah jendela yang menghadap ke taman.
Jantungku dag-dig-dug tak karuan.
Aku memberi isyarat pada rekanku Bono yang sudah bangkit dan mengambil menu. Bono mengangkat bahu dan duduk kembali. Ia tahu tentang gadis ini, sebab aku sering membicarakannya. Ralat, aku selalu membicarakannya.
Hari ini aku akan membawakan pesanannya secara lan...