Sarapan Untuk Suamiku

Oleh: Haru Wandei

Aku bangun setelah mengikat rambutku dengan tali rambut yang masih berada di lengan sejak semalam.

Pukul 6 pagi hari.

Aku harus bergegas ke dapur dan membuat bekal untuk suamiku yang akan segera berangkat ke kantor untuk mencari nafkah bagi keluarga kecil kami.

"Kasihan kalau Mas Dimas harus beli makan siang di kantor, pasti repot." Ujarku berbicara sendiri sambil memotong-motong sayuran untuk segera kutumis dengan bumbu ala kadarnya.

Tak lupa kutamb...

Baca selengkapnya →