Kecupan terakhir itu masih membekas di keningku. Seketika rasa nyaman dan hangat datang, aku begitu tentram dibuatnya. Termenung sendiri sambil membayangkan, Zein enggak melulu memberi janji yang satu pun belum mampu ditepatinya.
'Aku mencintaimu, shely. Kau percaya, kan? Tunggulah aku, aku akan datang dengan harapan-harapan nyata, hanya kita berdua. Dan aku enggak akan pernah meninggalkanmu, kau akan kubawa ke mana pun aku pergi, begitu juga se...