Aku percaya jika Allah itu ada,Dialah yang maha melihat,maha mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang ,sedangkan manusia tidak mengetahui apa yang akan terjadi ,termasuk tentang jodohnya tidak ada satupun dari makhluk Allah yang mengetahui siapakah nanti yang akan menjadi pendamping hidupnya yang menghiasi hari-harinya.Aku Dhya Saidatul Amra,aku berumur 17 tahun memasuki umur 18 beberapa hari lagi,ini kisahku dan seseorang yang kusebut sebagai teman ,ya dia temanku,teman hidupku,teman ceritaku,teman main,teman juga sebagai guru ngajiku. Dari kecil aku mengaji di pondok pesantren abah tapi aku tidak pernah melihatnya jangankan kenal,melihatnya saja tidak pernah, inilah yang dinamakan takdir tuhan,Allah telah menulis semua takdir umatnya jauh sebelum dia dilahirkan di dunia ini,apa yang akan terjadi padanya ketika dia berada di dunia,apakah dia akan bersikap baik,atau buruk,apakah dia akan menjadi orang yang berguna bagi orang lain atau malah menjadi parasit sampah masyarakat.
Kemal sesosok pria yang pendiam tidak banyak basa-basi dengan wanita ,jangankan dengan wanita, bahkan sesama lelaki saja dia agak ogah untuk buka mulut,kepribadiaanya yang dingin,tapi lemah lembut,walaupun sekali-kali ngeselin juga sih tapi dia baik kok,kemal bukanlah seorang pria yang berasal dari medan melainkan seorang Aneuk Agam(lelaki dalam b.aceh) yang berasal dari Aceh,walaupun Aceh disebut sebagai serambi mekah dan memiliki banyak ulama yang bisa diambil ilmu Agamanya,bahkan memiliki banyak pondok pesantren yang terkenal.Entah apa yang membuatnya tertarik untuk menuntut ilmu di medan yang banyak di bilang-bilang oleh masyarakat Aceh sendiri sebagai induknya dunia malam.sedangkan dhya seorang gadis perempuan yang berasal dari medan akan tetapi juga memiliki aliran darah acehnya juga malah masih sangat kental karena Ayah dan ibunya berasal dari aceh namun ketika pada tahun 1989 mereka pindah karena memang pada masa itu ayahnya dhya tidak tahan dengan keadaan aceh yang sedang kacau balau ,peperangan sedang pecah dimana-mana.semua lelaki di bunuh oleh tentara indonesia. Akan tetapi dhya lahir di medan tidak sama seperti kedua kakaknya yang lahir di aceh dan pernah merasakan bagaimana hidup dan tinggal di serambi mekah itu.