''Bangkit Dari Reruntuhan : Kisah Amara"

Julpiyana
Chapter #1

Masa Kecil Amara

Masa kecil yang sangat mengerikan sudah di alami anak berusia lima tahun,di pukul dengan tongkat besi sampai badan nya biru-biru oleh paman nya,makan nasi berulat dan di lecehkan,itu yang di alami anak yang bernama Amara.

Orang tua nya sudah bercerai saat dia masih balita,yang pastinya dia tidak lagi merasakan kebersamaan semenjak usia lima tahun,saat orang tua nya bercerai ibunya memisahkan Amara dengan ayah nya dan tinggal bersama dengan nenek beserta kedua paman nya,sebagai anak yang masih kecil dan tidak mengerti apa pun tentu nya hanya menuruti ibu nya,di situlah mulai terjadi kekerasan dan pelecehan,seringakali di pukuli pakai tongkat besi dan hampir kehilangan nyawa nya kalau tidak di tolongi tetangga.,Paman nya yang suka mabuk dan selalu membuat onar,dengan tabiat nya yang suka mencuri, membuat keluarga Amara di pandang rendah.

Pada tahun 2003 Amara mendapat kabar kalau dia akan di adopsi,yang Amara tau saat itu dari nenek nya adalah Amara akan pindah,tidak tinggal bersama ibunya dan mempunyai orang tua baru,Amara tidak mengerti seperti apa itu proses adopsi di ingatan nya yang samar-samar,dia hanya tau saat itu dia benar-benar bertemu orang tua baru yang lengkap.Orang yang baru dia kenal itu menyuruh Amara untuk memanggil mereka dengan sebutan ayah dan Ibu,tapi itu hanya harapan palsu,pada akhir nya juga Amara hanya di masukin ke sebuah panti asuhan sebut saja nama pantinya,panti asuhan Mujahidin' hidup dengan banyak orang dan dengan banyak peraturan tentu nya.

           Setelah beberapa tahun tinggal di panti asuhan Mujahidin Amara di adopsi lagi,bertemu lagi dengan orang tua baru.,Ayah angkat nya bekerja sebagai abdi negara yaitu tentara,sementara itu ibu angkat nya bekerja sebagai guru sekolah dasar,tempat Amara akan melanjutkan pendidikan nya.

Di rumah yang baru bukan berarti Amara tidak mengalami kepahitan nya lagi,di tempat yang baru ini Amara di tuntut untuk berprestasi,diawasi saat belajar dan di pukuli saat belajar,tapi di sini Amara cukup merasakan kasih sayang,walaupun sering di pukul saat belajar tapi Amara tau itu demi kebaikan nya,di sini Amara sering kabur juga karena sering sakit setelah di pukuli.

Karena Amara sering kabur dan makan di rumah teman nya, Amara akhir nya di kembalikan lagi ke panti asuhan yang sama,Amara menjalani rutinitas biasa nya di panti bangun pagi,menjalani tugas piket setelah itu belajar sebelum pergi ke sekolah bersama teman-teman nya setelah itu berangkat ke sekolah.

Lihat selengkapnya