1 Jejak Rasa

Putri Rafi
Chapter #3

Berangkat

Masih liburan sekolah, ibu mengajak Fira dan Fani untuk membuat kue bolu bersama. Mereka membuat tiga rasa, yaitu cokelat, pandan dan keju. Ibu memasukkan mentega, gula pasir dan margarin dalam sebuah wadah lalu mengaduk menggunakan mixer.

“Ibu, Fina mau aduk-aduk. Boleh?” Fina tertarik melihat ibu memegang mixer.

“boleh sayang” kata ibu sambil memberikan mixer ke Fina.

“Fira tolong oles loyang dengan margarin ya!” Ibu menyuruh Fira.

“Oke bu...” Fira langsung mengambil loyang berbentuk lingkaran, margarin dan mengoles permukaannya menggunakan kuas roti.

Melihat adonan yang diaduk Fina sudah melembut, ibu memasukkan telur satu per satu yang langsung teraduk dengan baling-baling mixer. Fina memperhatikan gerakan adonan sambil ketawa-ketawa kecil. Ibu menambahkan terigu, susu bubuk, vanili dan garam serta mengubah mixer dengan kecepatan rendah.

“Tangan Fani jadi pegal buk, berat...”

“Sini, ibu yang aduk” ibu mengambil mixer dari Fani.

“Fira sudah selesai oles loyang buk, ada yang bisa dibantu lagi?”

“Adonan sudah tercampur rata, sekarang saatnya tuang ke dalam cetakan”. Ujar ibu lalu menuang ke dalam tiga loyang. Setelah itu menaburkan keju parut ke loyang pertama, cokelat bubuk ke loyang ke dua dan sedikit pasta pandan ke loyang ketiga.

“Kita aduk hingga rata”. Fani mengaduk adonan keju, Fira yang pandan dan ibu adonan Cokelat.

Selesai, mereka memasukkan ke dalam oven dan dipanggang dengan suhu 190 derajat celcius selama 45 menit.

“Hore... sekarang, tinggal tunggu matang” seru Fani.

“Jauh-jauh dari oven dek! Panas...” tegur Fira.

Fani langsung mundur menjauh.

**

Miko menyudahi belajar, kepalanya terasa cenat-cenut.

“Istirahat dulu dek, nanti lanjut lagi belajarnya. Abang jadi ikut-ikutan pusing bantu kamu kerjakan soal matematika... HEHEHE...” Bang Amer, kakak pertama Miko yang sudah disemester akhir masa perkuliahan.

“Memang harus banget ya masuk ke SMA 111? Sampai giat banget belajarnya.”

“Supaya tetap satu sekolah sama Fira bang”. Sahut Miko.

“Astaga... Fira? Kamu suka sama dia?” Amer terkejut dengan ucapan adiknya.

Miko juga kaget dengan ucapan yang keluar dari mulutnya. “Hm maksud aku, supaya nantinya bisa lanjut masuk kuliah favorit seperti Bang Amer dan Bang Saba”.

“CK, kamu ini... pakai mengubah alasan segala. Aku dan Saba karena faktor bejo, belajarnya biasa saja.

“Kalau Bang Amer dan Bang Saba kan memang sudah pintar. Jadi enggak susah-susah belajar kayak aku”. Sewot Miko.

Amer hanya diam dan tak menanggapi perkataan adiknya. Tapi ia menjadi tahu, bahwa Miko mau satu sekolah dengan Fira.

**

Dua hari tidak ada kabar dari Miko. Dan hari ini, Fira harus memberitahu ibunya keputusan sekolah yang akan ia tuju.

Tercium aroma harum dari dapur, Fira keluar dari kamar dan benar, Tiga buah kue bolu sudah tersaji di atas meja.

“Kak Fira sini! kuenya sudah matang” Fani melihat kedatangan Fira ke dapur dengan girang.

“Pantas saja, harum sekali. Ayo kita potong!” Ajak Fira.

“Sebentar, ibu saja yang potong. Setelah ini kita bagi-bagi ke tetangga ya!”

Lihat selengkapnya