1 Jejak Rasa

Putri Rafi
Chapter #9

Ke Singosari

Sore itu, Fira sudah siap-siap berada diteras untuk berangkat ke Singosari. Tinggal memakai sepatu dan menaruh barang-barang dimotor, lalu jalan. Tapi ada sesuatu yang mengganjal hatinya, dia belum berpamitan dengan Mbak Lili.

Pakde juga sudah siap. Ia sedang mengenakan jaket.“Pakde, Fira pamit ke Mbak Lili dulu ya.”

Pakde mengangguk. Fira masuk lagi ke rumah.

“Loh, kenapa Fir? Ada yang ketinggalan?” Tanya Bude Anik.

“Fira belum pamit sama Mbak Lili.” Jawab Fira.

“Dia dikamar atas, naik saja!”

“Iya Bude.” Fira jalan menaiki tangga dan masuk ke kamar Lili dengan pintu yang terbuka.

Ternyata, Mbak Lili sedang tidur. Sepertinya dia ketiduran sehabis mengerjakan tugas kuliah. Komputernya masih menyala, dan suara musiknya tidak nyaring.

Pandangan Fira langsung tertuju ke jendela kamar, ia mendekati jendela dan tampak pemandangan sebuah gunung yang menjulang, dengan hiasan awan mengelilinginya.

“Gunung Arjuno.” Fira tersenyum tipis. Dia masih ingat nama gunung tersebut. Menatapnya lamat-lamat, sesaat terpaku akan daya magis yang terpancar dari objek yang dilihatnya. Gunung itu bagai berbicara ke seluruh alam dan Fira dapat merasakan suara-suaranya yang menggetarkan kalbu.

Semasa masih duduk di bangku kelas 3 SD, Fira pernah berangan-angan sedang berada di puncak gunung tersebut. Ia begitu takjub dengan awan-awan yang berada di bawah gunung. ‘Kok bisa ya gunung lebih tinggi di bandingkan awan?’ Pikirnya kala itu.

Dan kini, Fira seperti kembali berada di masa kecilnya. Dapat menyaksikan lagi, sebuah ciptaan dari Sang Maha, lukisan nyata yang kelak bisa ia datangi.

“Fira, kamu sedang apa?” Lili bangun dan menegur Fira.

Fira menoleh,“Oh! Mbak Lili.” Fira mendatangi Lili. “Fira pamit mbak, mau ke Singosari. Mulai hari ini, Fira kos di sana.”

“Kamu kos?” Ucap Lili terkejut.

“Iya Mbak, kan dekat dari sekolah, jadi setiap hari jalan kaki saja. Kalau dari sini ke Singosari setiap hari kan jauh.” Fira menjulurkan tangan ke Lili dan mencium punggung tangannya. “Fira berangkat dulu mbak.”

“I... iya Fir, hati-hati ya!” Lili tak menyangka kalau Fira kos.

Fira turun dan kembali berpamitan dengan Bude Anik.

**

Jalan tikus. Fira suka istilah itu, apalagi Pakde memilih melewatinya. Banyak anak-anak kecil yang bermain di gang-gang sempit, seperti petak umpet, kejar-kejaran dan main kelereng. Seru sekali masa-masa mereka, tertawa-tawa dan teriak sesuka hati. Logat bahasa Jawa mereka medok, lucu.

Lihat selengkapnya