1 Warisan Istimewa

zahro ikrima
Chapter #8

Chapter#8


⚠ gore warning!! bab cerita ini ada yang sensitif bila ada fobia boleh skip saja, karena bab ini ada sedikit kekerasan dan ada sedikit toxix tapi gak apa² di sensor, dan jangan tiru adegan yang ada dibawah itu ⚠

 

Kita ke sisi lain dulu

 

____🌻

 

Liza2 terdiam setelah kejadian tadi lalu beranjak bangun dari tempat tidur nya ia menuju pintu, ia mencoba memastikan apakah pintu itu terkunci atau tidak,

 

setelah di coba membukanya ternyata terkunci, apa yang di pikirkan oleh Liza2 benar terkunci dari luar, ia pun hanya tersenyum kecut,

 

lalu menuju jendela yang tertutup tirai, ia pun membuka tirai tersebut, yang dilihat Liza2 ternyata ada dua orang 1 cewek dan 1 cowok yang sedang asik bermain tenis meja,

 

Liza2 leflek yang berpikir mendapat kesempatan keluar dari sini dengan cara berteriak sambil menggedor-gedor pintu berharap mereka dua itu melihat dan menuju kamar istirahat tersebut, dan menolong Liza2

 

Ia pun langsung memulai aksinya, ya menggedor-gedor pintu dengan kaki nya yang pakai sepatu yang keras sambil berteriak minta tolong, yang membuat suara gaduh si tempat itu

 

Dan membuat permainan tenis mereka terganggu dan bola pingpong yang dilempar ke Vina keluar

 

"Astaga, mengganggu saja!, sepertinya si pengadu sudah bangun, huh! merusak suasana roman saja!" Vina dengan kesal meletakkan kot ke meja dengan kasar lalu berkacak pinggang

 

"Sudah lah sayang, itu emang si beo itu, btw..." pacarnya Vina

 

"Apa??" tanya Vina

 

"Kamu kalau marah kok cantik banget sih?" pacarnya Vina

 

"Apaan sih! Jadi males, mending aku kedapur lihat anak-anak!" Vina yang tersipu pun pergi

 

Pacarnya pun tersenyum-senyum sendiri karena senang

 

"Oh ya jangan lupa, itu si pengadu pindahin ke ruang bawah tanah saja, berisik tau gak! Kalau dia disini mulu yang ada ketauan kita nanti, tangani tuh dia" Vina saat mau pergi dan lalu pergi

 

"Baik ketua bubub" pacarnya Vina melihat kepergian Vina

 

Liza2 pun menghentikan kegaduhan tadi ia lihat kesamping jendela ada satu orang yang menghampiri nya ia pun senang lalu melambaikan tangannya, memberi isyarat kesini, padahal ia tidak tau kalau itu adalah salah satu musuh bebuyutannya

 

Pacarnya Vina menghampiri kamar tersebut yang terdapat Liza2 disana dengan perasaan rasa kesal dengan apa yang dilakukan Liza2, setelah sampai didepan pintu ruangan tersebut ia membuka pintu dengan kunci yang ia bawa dari saku

 

Sontak Liza2 pun terkejut kenapa laki-laki itu mempunyai kuncinya apa jangan ia sebenarnya yang membawanya ke sini, tapi ia langsung membuang pikiran negatifnya, lalu berpikir positif mungkin ia adalah petugas di ruang olahraga ini,

 

lalu tak sengaja melihat dia, dia pun menyuruh cewek tadi meminta bantuan lain, lalu yang cowok dengan ekspeksi kesal karena kenapa dia bisa terkurung pasti nya, padahal itu sebaliknya.

 

Pacarnya Vina pun memasukkan kunci kelubang kunci tersebut, menggeser-geser agar pintu tersebut terbuka, terbuka, dan pintu itu pun didorong pelan kedepan oleh pacarnya Vina

 

"Alhamdulillah, akhirnya terbuka, terimakasih telah menolong ku terimakasih" Liza2 senang dan bersyukur

 

"Oh ya, sama-sama, tadi kamu gedor-gedor gitu kenapa?? menggangu saja" pacarnya Vina, kesal

 

Sontak Liza2 terkejut dengan apa yabg dikata pacarnya Vina

 

"E_e maaf, bila kamu ngerasa terganggu, t_tapi aku terkurung disini sejak lama, beruntung kamu melihat dan menolong ku" Liza2 yang sedikit gugup

 

"Maaf?! kamu telah mengganggu ku dan pacarku saat aku sedang roman², terus bilang maaf?!" pacarnya Vina dengan dingin

 

Sontak terkejut bukan main lagi, dan ngerasa salah akan apa yang ia lakukan

 

"Aduh, maaf-maaf banget, kalau tadi menganggu, maaf kan aku" Liza berlutut meminta mohon

 

"Oi bangun dari situ!" pacarnya Vina dengan dingin

 

Lalu menarik salah satu tangan untuk membangunkan secara paksa

Lihat selengkapnya