⚠ gore warning!! bab cerita ini ada yang sensitif bila ada fobia boleh skip saja, karena bab ini ada sedikit kekerasan dan ada sedikit toxix tapi gak apa² di sensor, dan jangan tiru adegan yang ada dibawah itu ⚠
"Yaampun kasihan liza2(Hana), maaf ya..."
____🌻
"Dimana si*lan itu tadi?? berani banget ya nampar pacar gue sampai segitunya! awas saja akan aku balas juga!..." Vina sembari mencari di beberapa ruangan dengan membuka pintu dengan kasar
"Tidak ada disini?! Lizaaa!... kamu dimana... keluarlah...
Maaf ya kalau aku salah... aku maafkan deh... tapi keluar ya..." Vina berpura-pura padahal itu jebakan
Liza2 mendengarnya tapi ia hanya diam, ia sudah tau kalau itu jebakan ia tetap diam bersembunyi di dalam lemari
"Liza?? kok gak muncul-muncul sih?? takut ya??" Vina lalu keluar dari ruangan tersebut dan menutup pintu itu pelan
Lalu ia menghampiri ruangan satu nya lalgi yang mana ruangan olahraga bola basket tempat persembunyian Liza2 berada
"Kenapa ini terkunci sih?? perasaan ini udah di buka kuncinya... oh... apa ada orang?? he'he' Liza kamu pasti di sini... cepat bukaa!! bukaa pintunya!!..." Vina berteriak dengan kasar menggedor-gedor pintu
Dor dor dor suara pintu besi dipukul
Tiba-tiba ada seseorang dari arah kanan menghampirinya
"Keyan??..." tanya seseorang
Vina lalu menengok dan melihat siapa yang menyebut dia
"Ee.. ya ada apa??" Vina dengan sedikit gugup
"Maaf Keyan (ketua pelayan) kalau mengganggu... tapi kita ada masalah sedikit.." maid
"Ada apa??" tanya Vina
"Kalau... di perkebunan belakang kerajaan, semua tanaman yang di tanam di banjiri air Keyan, habis sudah tersebar kemana-mana seperti sawah" maid
"apa?! bagaimana ini bisa terjadi?! kalau begitu bisa kena marah oleh para ratu bunga karena salah satu kebunnya rusak untuk persedian makanan..." Vina terkejut bukan main dan bingung