"Yasudah, kita lanjutkan masuk kedalam..." Renal dengan nada dingin, mengajak para boti-boti lainnya
Mereka masuk ke dalam piramik terakhir tersebut dengan santai, Zakira menghidupkan senter hape kamera sembari merekam juga, suasana lumayan gelap, dinding dipenuhi lumut dan sekitar di penuhi oleh sarang laba-laba, dan ada tumpukan reruntuhan bangunan, piramik lukisan-lukisan itu hanya menggambarkan yang di sebut yang di lewati mereka tidak ada lukisan ukiran, di langit-langit atap, ada tanaman rambat yang mengantung menjadikan suasana seram dan tak berhuni
"Ih seram kali lah suasana di sini, semoga gak ada setan indo yang minta tanda tangan di sini juga" Lupi sambil bergidik
"Eh iya, sebelum kita kesini, Rara pernah bilang, kamu menemukan hape saat ada keributan gak tau siapa yang ribut itu, coba lihat lagi, aku penasaran" Lupi
"Ini" Zakira menyerahkan hand pone ke Lupi
"Tapi kak, baterai dari hapenya habis belum di isi ulang charge lagi" Zakira
"Tenang ada si pengubah benda mempersembahkan, yang mulia pangeran Bintang " Lupi sembari menunjukkan dengan gaya
"Hmmn, mentang-mentang lah ada yang begitu..." Bintang menggerutu
"Sama bang Renal aja lah...." Bintang menunjukki Renal semabari menyikut siku Renal yang ada di dekatnya itu
"Wah gak bisa, kecuali kalau berada di pulau Roow Floras, kalau di sini maling barang tetangga namanya, aku sejenis memindahkan barang bukan mengubah barang" Renal
"Baiklah..." Bintang mengubah waktu hape yang di pegang Lupi menjadi sebelum rusak hape itu dengan jentikan tangannya
Cliiing... suara efek pengubah sedang aktif dari kekuatan Bintang
"Bang... Tatang gua mana?" setelah itu Bintang bertanya pada Renal
"Di culik, gua simpen di saku rahasia gua" Renal dengan canda dan nada dingin
"Oh..." Bintang jawabnya singkat lalu mereka melanjutkan perjalanan
Mereka pun berbincang dan Lupi langsung mengecek hape itu sambil berjalan menelusuri piramik, langsung menghidupkan layar yang langsung kebuka tidak terkunci dan mencari aplikasi perekam yang ingin mereka dengar, mereka cari dan menemukannya lalu mensetel dengan volume sedang, mereka mengamati suara rekaman tersebut yang ternyata percakapan Vina dan Liza yang ribut mereka pun terkejut dengan apa yang di katakan Vina sedikit nyegir² karena kata Liza ada yang ngelantur, dan terakhir suara Zakira, setelah rekaman selesai mereka saling pandang wajah datar lalu lihat hp lagi yang tadi mereka lihat
"Jadi, selama ini tangan kanan si misterius, si Vina?!" Lupi terkejut tidak terkecuali 3 lainmya
"Sekarang, kita sudah dapat buktinya, oh ya itu kekuatan pengubah yang di aktifkann tadi bersifat sementara sebentar lagi dia bakal seperti semula..." Bintang baru memberi tahu
"Ha?! Berarti tulisan ratu Hana tadi hilang juga??" Zakira
"Bukan hilang, balik seperti semula, coba lihat pesan tulis dari ibu ku" Renal sembari menunjukkannya
"Nah iya juga..." Lupi baru menyadari sejak dari kemarin²
Tiba-tiba saat perjalan ada seseorang yang memakai baju pertambangan yang segera di sadari oleh orang tersebut, seketika mereka saling tatap gugup, anehnya Zakira malah menfoto bapak tersebut, mana ada suara dan cahaya ilahi nya lagi, langsung suasana berubah drastis jadi tegang
"Oi...!! hapus fotonya tadi!!" bapak penambang berteriak berlari menghampiri mereka dengan menyodongkan beliung yang di bawa
"Lari oi... bapaknya ngamuk!!!" Bintang lari dulu ke arah kanan
"He'h... cemen kau tang motor, lawan aja napa dah..." Renal ikut lari yang di barengi Lupi dan Zakira, Koko sih enak tidur di keranjang
"Tak boleh, ngelanggar undang² lah!! kamu kalau berani kenapa ikut lari??" Bintang sembari lari
"Nah iya..." Renal balik berlari maju ke bapak tersebut tapi langsung ditarik oleh 3 lainnya
"Oi balik, jangan bikin ribut, bawa malu yang ada, bunuh orang yang gak bersalah!!" Bintang