10.10: waktu aku mencintaimu

Senja Ariesti
Chapter #22

Tentang Dia

Semenjak kejadian Ujian dihari pertama kemarin, gue sama Beno jadi lumayan dekat sekarang.

Bukan dekat yang gimana gimana, cuma dekat karena dia mau berbagi info seputar kehidupan pribadi Elang yang enggak gue ketahui. Contohnya kayak sekarang, gue bukannya belajar, malah chattingan sama Beno sambil ngomongin tentang dia—Elang maksudnya.

Ternyata, didunia per-chattingan mah si Beno enggak nyebelin. Gak kayak pas di dunia asli, dimana dia kalo ngomong terus terusan bikin gue naik pitam. Ya, ngetik pasti lebih mudah buat dia daripada harus ngomong, soalnya kalau ngomong rada lama.

Beno:

"Sedikit banyak gue tahu, karena gue berteman sama Elang udah cukup lama. Contohnya aja kayak hubungan dia sama Helma yang cuma fake, dia gak beneran suka sama Helma. Dia sukanya sama lo."

Itu balasan dari Beno pas kita mulai sesi kepo-in Elang ini.

Udah tau itumah gue. Kalau keluarganya? Masalah apa yang bikin dia bisa babak belur ditangan bapaknya sendiri?

Send!

Dilihat

Beno:

"Hubungan keluarga Elang sama Helma itu enggak sembarangan. Cuma ada dua kemungkinan kenapa dia bisa kayak gitu, pertama karena dia bikin Helma celaka atau kedua, dia membangkang sama ortunya karena gak mau turutin kemauan mereka supaya dia selalu jagain Helma. Thats all."

Njir. Semuanya berhubungan sama cewek psiko itu. Sedekat apa sih hubungan mereka? Kenapa juga Elang harus terbelenggu dan bertanggung jawab atas semua yang terjadi sama Helma?

Terus, Elang blg gak sama lo, ttg babak belurnya dia hari ini? Kepo banget:(

Send!

Dilihat

Beno:

"Enggak bilang. Dia bilang, bukan hal penting, tapi pasti masih ada sangkut pautnya sama cewek gila itu."

Kalau masalah mental Helma, lo tahu, penyakit mental apa yang diderita si nenek lampir? Gue denger dari Aqil.

Send!

Dilihat

Beno :

"Gak tahu. Elang menutup rapat rapat semua tentang 'dia'. Yang pasti, Elang juga bikin kontrak pacaran sama Helma karena penyakitnya dia"

Lihat selengkapnya