100 Laskar Katak

JWT Kingdom
Chapter #1

1. Manusia Setengah Katak

Tepian muara di Negeri Jawata. Hiduplah seorang wanita tabib tak punya marga. Tak punya kasta. Hidup di sebuah rumah pondok.

Sakawuni Kamala, sebelumnya tak pernah mengenal apa itu mencintai dan dicintai. Hidupnya adalah pengabdian. Bukan budak, tetapi hampir menjadi Puan. Ahlinya di bidang pengobatan langka, juga meracik herbal perpaduan reptil dan amfibi. Sedikit saja yang mengenali Sakawuni sebagai kaum peradaban pengobatan kuno sekaligus mutakhir. Bahkan ia mampu merakit jasad mati menjadi pasukan hidup. Sakawuni Kamala, Sang Tabib dengan segala ilmu dan keajaibannya!

Pipi halus rona langsat kecoklatan tertimpa cahaya surya sore hari. Sebelah lengan memeluk sebakul herbal penuh. Ia memperhatikan gerak-gerik ikan-ikan kecil berbaur di tepian sungai yang tenang.

"Apa yang sedang kau lakukan, Kanda Lorr?" bertanya ke permukaan air yang tenang, Sakawuni menunggu sesosok muncul. Gelembung air bermunculan kemudian wujud lelaki bertelanjang dada dengan wajah tampan, akhirnya keluar dari riak di tepian sungai.

Dia tak menjawab apapun. Segera beranjak dari permukaan air dan melangkah ke atas bebatuan.

"Kanda, ramuan untukmu sudah siap sejak satu jam lalu," kata wanita itu agak diabaikan.

"Aku tahu," hanya itu jawaban dari lelaki yang disebut sebagai Kanda Lorr.

Lelaki itu suaminya. Namanya Lorr En. Mereka menikah karena keadaan darurat pengobatan. Tak ada dasar cinta. Sudah berlalu tiga tahun usia pernikahan mereka. Bersentuhan pun tak pernah. Sakawuni hendak menanyakan tentang kelanjutan pernikahan atas dasar pengobatan, akan langgeng atau lebih baik disudahi saja. Toh selesai pula, tugas utama mengobati suaminya sampai sembuh.

"Makan sore, aku telah menyiapkan untukmu," lanjut Sakawuni sekedarnya.

"Letakkan saja di meja," hanya itu jawaban Lorr dengan raut datar.

Seperti biasa, kesibukan menghabiskan waktu sore adalah melayani penduduk desa yang sedang membutuhkan perawatan, pengobatan dan tindakan medis.

"Kanda," urung niat Sakawuni hendak menanyakan sesuatu. Terlanjur wajah suaminya menoleh.

"Ini ...," agak ragu Sakawuni melanjutkan bicaranya, "... tentang Wening."

Satu nama disebut, Lorr terdiam.

"Orang-orang menungguku di dermaga," buru-buru Lorr mengalihkan pembicaraan pergi. Selalu seperti itu setiap kali hendak disinggung perihal wanita lain bernama 'Wening'.

"Obat dari kulit Kadal Hijau betina, tak lama lagi akan total menyembuhkan engkau, Kanda," Sakawuni mengekor di belakang Lorr.

"Engkau akan sembuh sepenuhnya dalam waktu dekat. Itu akan meregenerasi kultivasi Katak Emas dalam tubuhmu," terpaksa ia membicarakan hal lain yang sekiranya Lorr lebih peduli.

Tetapi tetap bungkam, tak banyak bicara. Lorr, selama ini dingin sikapnya terhadap Sakawuni.

"Aku tahu itu bukan cinta. Kembalilah pada Wening, jika itu kemauan Kanda," Sakawuni tak dapat berpura-pura untuk diam saja.

Akhirnya Lorr En berbicara, "Kau istriku, kenapa membicarakan wanita lain di kala bersamaku?"

"Kurasa, Kanda akan bahagia bersama dia. Rumah ini terlalu dingin dan beku," kata Sakawuni.

"Tidak ada kehangatan dari suara anak-anak seperti rumah yang lain," jawab Sakawuni.

"Kau membicarakan anak, atau membicarakan rumah yang sepi?" Lorr menangkap pembahasan kali itu.

Lihat selengkapnya