100 Laskar Katak

JWT Kingdom
Chapter #10

9. Siluman Belalang Sembah

Moncong katak setangguh baja, menyambar Singgala. Hancur selendang makhluk itu. Serpihan kuning berubah sisik bertebaran. Tubuh betina itu terlempar keras dan menghantam batu. Kemudian wujud aslinya menjadi makhluk belalang sembah bersisik.

Dua wanita lainnya menyusul, dihantam amukan katak. Patah remuk tubuh siluman paling tua. Wujudnya sama lapuk dengan kedua sayap terbentang tinggi-tinggi ke atas, lalu pecah. Jerit menyayat siluman tua tak membuat Lorr En iba.

"Dasar siluman! Mengaku penyihir kuning!" maki Lorr En, tak dapat ditipu. Penglihatan kultivasi katak menangkap wujud asli ketiga makhluk jadi-jadian itu. Dua terkapar tak kuat bangkit. Tertinggal satu lagi, berloncatan dan terbang rendah, mengitari Lorr En bersiaga dalam jurus matanya mengikuti pergerakan gesit siluman satu lagi.

"Belalang Sembah Sisik Hitam!" geram Lorr En, suara berat serak katak raksasa. Menggembung mengemis lehernya. Siap meluncurkan sesuatu dari kedalaman mulut.

"Fugh!" liur racun tersembur dari moncong Lorr En. Matanya setajam sembilu panah mengarah pula pada siluman itu melesat lincah gesit, namun terkalahkan kecepatan terjang liur katak menghujani tubuhnya.

"Waaargh!" siluman itu terjatuh. Tubuhnya melepuh. Kesakitan meronta. Bergulung-guling. Sayap-sayapnya penuh lapisan sisik, tak karuan patah berkeping-keping.

"Belalang sembah menyamar penyihir kuning! Kalian pasti banyak membunuh dan menyakiti manusia!" hardik Lorr En, tegap gagah menghampiri bertiga siluman itu berusaha berkumpul dengan menyeret tubuh masing-masing.

Serpihan sayap patah di tanah bergerak-gerak dan membentuk makhluk lain, beterbangan menghujam ke arah Lorr En.

"Sial!" maki Lorr En sibuk menangkis semua patahan sayap berbagai bentuk serpihan bersisik. Setiap kali terpental jatuh, serpihan sayap-sayap bersisik itu secepatnya bergerak lagi dan menyerang Lorr En. Bentuknya tipis tajam, melesat layaknya pisau terbang berhamburan. Lorr En terus-menerus menangkis tanpa jeda.

"Woooorrrh!" kali ini Lorr En menyemburkan Perisai Sejuta Tawon dari mulutnya untuk melawan serpihan sayap. Tawon-tawon tak terhitung, keluar api, bertubrukan dengan serpihan sayap berhamburan. Tawon-tawon berjatuhan bersama serpihan sayap, sama-sama terbakar.

"Zzzrkh!" mendesis ketiga siluman itu berkumpul. Namun tak dapat bangkit. Tulang mereka patah akibat beradu dengan Manusia Katak.

"Beraninya kalian mendatangi kediamanku dengan cara menyamar seperti ini? Aku akan menghukum kalian dengan kematian!" teriak Lorr En sangat galak.

"Ampuuun!" siluman jelmaan Singgala bersimpuh melata di tanah. Hilang wujud belalang, lebih menyerupai kadal buntung.

"Beraninya kalian hendak memangsa anakku! Tidak akan 'kuberi ampun!" balas Lorr En semakin murka.

"Percuma kalian hidup sudah cacat begini. Untuk pulih, kalian akan membunuh lagi!" lanjut Lorr En. Tubuhnya perlahan berubah wujud sepenuhnya manusia kekar.

"Sama seperti Tuan. Kami butuh nutrisi untuk memberi makan anak-anak kami. Kasihanilah kami," rintih hiba siluman paling tengah.

Lihat selengkapnya