Di gang yang sempit mereka berlari dengan ketakutan seperti dikejar warga saat sedang tertangkap basah mencuri, lima puluh meter di depan mereka terdapat jalan bercabang yang jika mereka berdua berpencar dapat mengecoh Pak Udin.
Melihat hal tersebut membuat Alpha mendapatkan sebuah ide cemerlang.
“Lu kiri, gua kanan!” tegas Alpha kepada Radin dengan nafas terengah-engah.
“Oke,” sahut Radin.
Kaki kiri Alpha mengerem dengan sangat pakem membuatnya meluncur diatas tanah sambil berbelok ke arah kanan melakukan manuver pengecohan yang sangat amat baik dengan di ikuti Radin yang berbelok ke arah kanan juga.
“Si Goblok, lu ngapain kemari juga?!” tanya Alpha dengan kesal.
“Kata lu tadi gua suruh belok kiri.”
Alpha berkata dengan marah, “Ini kanan anjing! Lu udah jelek buta arah juga, gua pukul juga batang leher lu lama-lama.”
“Ya maaf Al, gua kan ngikut lu aja," jawab Radin. "Salah mulu perassan gua di mata lu," dengan wajah polos.
Pak Udin yang masih tetap konsisten mengejar mereka tidak terkecoh oleh manuver yang dilakukan oleh Alpha.
Mereka masih tetap berlari dengan kecepatan yang mulai melambat karena sudah kecapekan dan beberapa meter di depat mereka ada dua orang pengendara sepeda motor yang melaju dari arah berlawan.
“Minggir goblok!” teriak Alpha kepada pengendara motor.
Gang itu sangat sempit dan hanya bisa dilalui oleh satu sepeda motor saja.
Pengendara sepeda motor yang semakin mendekat dan menghalangi jalan membuat Alpha harus mengambil keputusan yang riskan.
“Parkour Din!” ucap Alpha dengan tegas.
Alpha yang berlari dengan kencang melakukan lompatan dengan kaki kiri sebagai tumpuan dan berjalan di dinding seperti tokoh utama pada film-film laga.
Sementara itu Radin yang berada di sampingnya melompat dan menginjak stang sepeda motor hingga membuatnya terbang di udara setinggi tiga meter sambil merentangkan tangannya seperti seorang master kungfu dan mendarat dengan mulus di tanah menggunakan wajahnya.
Gedebuk debuk gedebuk buk buk sret sret. Suara Radin yang berguling-guling di tanah.
Alpha yang mendengar bunyi benda itu menengok ke arah belakang, ia yang melihat sahabatnya tergeletak di tanah membuatnya memutuskan berhenti berlari dan memutar balik untuk menolongnya.
Ia memegang tangan Radin dan menyeretnya diatas tanah bak tentara perang yang terkena penolakan ketika menembak gebetannya.
“A-aduh duh duh, pantat gua sakit, lepasin goblok!” Keluh Radin yang sedang di seret oleh Alpha.