1121681

Delta
Chapter #10

18-45 C

Wajah dalam photo itu sama sekali tak mirip dengan Mbak Putri yang dikenalnya sekarang, mungkin itu tak sopan karena menatap dan mengambil photo orang yang tidak dikenal dengan sangat serius.

Selesai berganti pakaian, Alpha kembali berjalan menuju ruang tamu dimana Putri sudah menunggunya dengan segelas kopi hangat diatas meja.

Alpha duduk di depan Putri dan berbicara kepadanya mengenai uang yang ada pada pakaian yang diberikannya.

Sambil ragu-ragu Alpha membuka mulutnya. “Mba-aak, itu tadi waktu saya ganti baju, di sakunya ada uang,” sembari memegang uang tersebut dan mencoba mengembalikannya kepada Putri.

Sambil tersenyum Putri berkata kepadanya, “Itu aku yang masukin, sengaja buat kamu, ambil aja.”

“Ta-aapi kan Mbak … duh gimana yah, saya gak enak terimanya," Alpha menolaknya karena merasa tidak enak hati.

“Mbak bakal marah kalau kamu gak mau terima,” ucap Putri dengan ekspresi wajah yang berubah menjadi cemberut.

Putri berkata dalam hatinya sambil menatap wajah Alpha. Ternyata dia baik juga yah orangnya.

“Iya Mbak,” ucap Alpha yang luluh dengan wajah cemberut yang dibuat oleh Putri.

Alpha dengan berat hati menerima uang yang diberikan oleh Putri.

Ditengah suasana yang canggung tersebut, tiba-tiba perut Alpha berbunyi

Kruuk~ kruk. Bunyi perut Alpha.

Putri yang mendengar hal tersebut langsung bertanya kepadanya, “Kamu udah makan? Kalau belum, Mbak masak mie dulu sebentar, tunggu sebentar yah.” Sambil menahan tawanya.

Belum juga Alpha menjawab, Putri sudah beranjak dari kursi dan berjalan menuju dapur.

“Gak usah Mbak, takut ngerepotin,” tukas Alpha langsung berdiri dan mencoba menarik lengan Putri.

Putri tak mendengarkan ucapannya dan tetap berjalan menuju dapur, membuat Alpha kembali duduk di ruang tamu sambil menghisap rokoknya.

Semisal gua pergi sekarang, dia bakal marah gak yah mumpung lagi di dapur … Tapi kalau gua cabut sekarang kesannya gak sopan, duh bangsat gua mesti gimana ini, ah anjing, ikutin aja dah alurnya. Alpha berbicara dalam hatinya sambil menatap langit-langit.

Lima belas menit kemudian Putri kembali ke ruang tamu dan memberitahu jika mie yang dimasaknya sudah matang.

“Mienya udah mateng, ayo makan dulu Al,” ajak Putri.

“Eh iya Mbak, hahaa,” sahut Alpha dengan canggung sambil berjalan mengikutinya dari belakang.

Mereka berjalan menuju meja makan dan duduk berhadapan.

Baru saja Alpha duduk dan hendak menyantap mie tersebut, Putri bertanya dan membuatnya merasa sedikit kesal karena mulutnya terbuka sembari memegang sendok hendak melahap mie tersebut.

“Mau sambil nonton film? Ayo pindah ke ruang tengah.”

Lihat selengkapnya