Oiya, gua lupa kalau ada janji. Ucap Alpha dalam hati sembari melihat layar handphonenya.
“Halo Al, Mbak bentar lagi sampai kosan kamu, udah siap-siap?” tanya Putri.
“Jangan ke kos Mbak! Tunggu di pertigaan depan aja, nanti saya kesitu,” jawab Alpha karena takut Om Adi mengetahuinya jika Putri datang ke tempat kosnya.
Alpha kembali mengobati lukanya dan membalutnya dengan perban, ia mengambil kaos dan celana jeans berwarna hitam sambil mengeluarkan sebuah anting serta kalung yang berwarna hitam juga dari kotak yang berada di dalam lemarinya.
Ia jarang sekali memperhatikan penampilannya sendiri, namun malam ini ialah pertama kali baginya pergi berkencan bersama seorang wanita setelah sekian lamanya seorang diri.
Setelah selesai mengenakan pakaian, Alpha mengambil jaket berwarna merah maroon yang menggantung di belakang pintu dan berjalan keluar kamar dengan membawa dua buah helm.
Ia mengendarai sepeda motornya menuju tempat janjian.
Disana Putri sudah menunggu dengan mobilnya, dia terlihat begitu cantik meski hanya menggunakan kaos berwarna putih dan riasan wajah seadanya.
“Loh kok kamu bawa motor?” tanya Putri keheranan.
“Gak enak soalnya kalau pakai mobil, masa Mbak yang nyetir,” jawab Alpha sembari tersenyum.
“Gak apa-apa kok Al, memang kamu gak bisa nyetir?”
“Gak bisa Mbak, mobilnya taruh di rumah saudara Mbak aja yah? Kita jalan pakai motor aja, gimana?” tanya Alpha menyarankan hal tersebut.
“Yaudah gak apa-apa Al.”
Putri pun menuruti perkataannya dan mereka pergi menuju rumah saudaranya untuk menitipkan mobilnya.
Mereka tiba di rumah saudara Putri, dia langsung turun dari mobil dan membuka gerbang untuk memarkirkan mobilnya lalu masuk kedalam rumah.
Setelah beberapa saat, Putri keluar dari rumah dengan diikuti oleh saudaranya.
“Sama siapa itu Put?” tanya Saudara Putri.
“Ojek," sahut Putri.
Saudara Putri berteriak dari depan pintu, “Pulang jam sembilan, jangan malam-malam!” Putri berjalan menghampiri Alpha yang sedari tadi menunggunya dan tak menghiraukan ucapan darinya.
“Ayo Al kita jalan, gak usah di dengarkan,” ajak Putri sambil naik keatas jok motor Alpha.
Putri langsung memeluk Alpha seperti seorang remaja yang sedang kasmaran.
“Mau kemana kita Al? Mbak gak tau tempat makan yang enak daerah sini.”
“Sama Mbak, apalagi saya, saya kalau makan paling di warteg, gimana kalau kita beli cemilan dulu di indomart?” saran Alpha kepada Putri.
“Ayo Al, bawa motornya jangan kebut-kebut nanti jatuh.”
Alpha mengejeknya dengan nada menggoda, “Iya Mbak Putri yang cantik dan bawel.”
“Bisa aja kamu ngejeknya yah!” ucap Putri yang merasa kesal dan tersipu malu dengan wajah memerah.
Kemudian mereka pun tiba di swalayan dan mengambil beberapa makanan ringan pilihan Putri.
Alpha hanya mengambil sebungkus rokok dan sebuah susu kaleng, ketika hendak membayar di kasir ia terkejut karena Putri menyuruhnya menunggu di depan untuk menyalakan motor dan Putri yang membayar belanjaan tersebut.