Malamnya, selesai mengantarkan Putri pulang ke rumahnya, Alpha berkendara kembali menuju basecamp.
Ia berjalan mengampiri Radin yang sedang rebahan di sofa. “Din gua mau minta cerita sama lu,” ucap Alpha padanya.
“Bentar nunggu beres dulu,” tukas Radin sedang asik bermain game.
“Anak-anak yang lain pada kemana?”
“Kiki sama Agus lagi beli makan, sedangkan Jack pasti lu udah tau jawabannya,” jawab Radin yang tetap fokus bermain game. “Lu tumben serius banget, memang ada apaan?” sahut Radin bertanya balik.
“Jadi gini …,” terang Alpha menceritakan apa yang dialaminya.
Radin terkejut setelah mendengar ceritanya.“LAH?! SERIUS?”
“Iya, seeanggaknya gua mesti bersiap-siap Din, makanya gua mau nyari kerja.”
“Gak masuk akal ini, kok bisa kayak gitu, nyokap lu udah tahu tentang hal ini?” tanya Radin.
“Kagak, yang tahu tentang hal ini cuman lu, gua, dan Putri,” ungkapnya. “Sebisa mungkin mereka jangan sampai tahu, lu juga jangan bilang sama yang lain Din.”
“Tanggalnya kapan?”
“Masih belum tahu Din.”
“Yaudah gua mendukung apa yang mau lu lakukan, besok lu coba aja cari di internet atau gak tanya sama anak-anak kampus soal lowongan kerja,” saran Radin kepada Alpha.
Alpha tidak menceritakan tentang keadaan Putri yang sebenarnya, ia membuat kebohongan bahwasanya ia mencari kerja karena malu akan posisinya sekarang sebagai seorang mahasiswa dengan Putri yang seorang pekerja.
Esoknya Alpha mencoba mencari pekerjaan melalui internet dan menemukan beberapa pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
Ia melamar ke bengkel tersebut dengan keahlian yang dimiliki dan mendapatkan pekerjaan itu meskipun hanya kerja sambilan, ia melamar ke beberapa perusahaan lain sebagai tim marketing dengan jumlah target yang tidak masuk akal.
Akhirnya ia mendapatkan tiga perkerjaan sambilan di tiga tempat yang berbeda dan melakukan perkerjaan tersebut disela-sela kesibukan kuliahnya tanpa di ketahui oleh Putri.
Sekarang adalah hari sabtu, hari yang cerah dan waktu yang tepat untuk bersantai bagi sebagian orang setelah lima hari lamanya beraktivitas dengan penuh kepenatan, namun tidak baginya karena ia harus bekerja keras di akhir pekan demi menghidupi anak istri, anak istri orang di rumahnya.
I cant smile without you, I cant laught and I cant sing. Bunyi handphone menandakan ada panggilan masuk.
Alpha yang sedang sibuk memperbaiki sepeda motor, tidak menghiraukan panggilan tersebut.
Ponselnya terus berbunyi hingga dua puluh kali, namun ia masih tetap tak menghiraukan panggilan tersebut karena terlalu fokus dengan apa yang sedang ia kerjaan saat ini.