Seketika itu juga Kiki dan Alpha yang mendengar ucapan dari Agus langsung menatap tajam ke arahnya, sedangkan Radin membekapnya dengan kencang.
Putri yang sudah terlanjur mendengar ucapan dari Agus, bertanya mengenai hal tersebut kepada mereka.
Putri memalingkan pandangannya kepada Alpha yang berada disebelahnya seraya bertanya, “Dijual gimana maksudnya?”
“Eh… itu… gimana yah, hahaha,” jawabnya sembari tertawa canggung. “Bentar, ada telepon masuk,” dengan keringat dingin dan bulu kuduk yang berdiri seraya berjalan menjauh.
“Tunggu!” tegas Putri.
Namun Alpha tidak mendengarkan ucapannya dan tetap berjalan menjauh sambil berpura-pura sedang berbicara dengan seseorang di handphonenya
“Gua dengar kemaren ada penampakan naga di pohon beringin depan, kesana ah minta wangsit,” tutur Kiki berjalan mengikuti Alpha keluar.
Radin melepaskan tangannya dari mulut Agus dan berjalan keluar mengikuti Kiki. “Duh Jack mana yah, kemaren ngajak nangkep T-Rex tapi belom datang, samper ah, shuuu… shuuu…,” tukas Radin sambil bersiul.
Mereka bertiga melarikan diri karena merasa bersalah atas hal tersebut, dan takut jika Putri marah kepada mereka.
Mereka berjongkok di seberang jalan.
“Santai, gak usah gemeter gitu dengkul lu,” sindir Kiki seraya menyodorkan bungkus rokok.
“Santai bapak lu dasteran, tangan lu noh tremor," timpal Alpha kepadanya.
“Lagian adik lu malah buka aib sih Ki,” keluh Radin. “Yang minta traktir sama Putri juga itu dia, makanya mau gak mau gua buka suara,” mengambil sebatang rokok.
Mereka bertiga merokok dan meratapi nasibnya sambil mencari jalan keluar dari hal tersebut.
Sementara itu Agus yang masih berada di dalam basecamp bersama Putri.
Agus mulai menyadari kesalahannya, karena secara tidak sengaja memberitahukan hal tersebut kepadanya.
Duh bangsat gua ditinggal sendirian pula, jahat banget lu pada. Umpat Agus dalam hatinya.
Agus merasa gugup, takut, dan tidak nyaman.
“Jadi gimana, bisa jelasin?!” tanya Putri tersenyum jahat.
“Aa-anu… i-iitu… hahaha,” jawab Agus dengan gagap dan tertawa canggung.
Agus memutar bola matanya keatas untuk menghindari kontak mata dengan Putri, lalu iba-tiba dia berdiri dan berlari keluar pintu.
Putri beranjak dari duduknya dan melepaskan sepatunya.
“Cabut! Buruan cabut! Temen Annabelle udah datang!” teriak Agus dari depan pintu memperingatkan mereka bertiga yang berada di seberang jalan.
Dia mencoba memegang kerah baju Agus, namun Agus lebih dahulu berlari menuju teman-temannya.
Alpha yang melihat Agus berlari ke arahnya dengan spontan berkata. “Kabur! Ayo kabur!” sembari menyenggol Kiki dan Radin dengan sikunya.
Mereka bertiga berdiri dan mulai berlari dengan di ikuti oleh Agus serta Putri yang bertelanjang kaki mencoba untuk menangkap mereka dengan marah-marah.
“Alpha!” teriak Putri sambil berlari.