1121681

Delta
Chapter #22

14-163 A

Hari berganti dan Alpha yang sedang duduk di bangku taman melihat seorang wanita dari kejauhan berjalan ke arahnya, dan wanita tersebut duduk disebelahnya.

“Kamu ngapain sendirian disini?” tanya Putri kepada Alpha yang hanyut dalam lamunannya.

Sembari melihat langit, ia menajwabnya, “Menghilangkan penat.”

“Masih sama aja kalau menurut aku, sama-sama sumpek,” tukas Putri yang tidak terlalu betah tinggal di kota tersebut.

“Mau gimana lagi, namanya juga kota besar pasti sumpek,” memalingkan pandangannya pada Putri. “Apalagi jalanan, macet dimana-mana, kadang berasa ingin pindah keluar kota," keluhnya yang setiap hari harus menghadapi kemacetan ketika berangkat menuju kampus.

Putri setuju dengan apa yang di ucapkan olehnya, “Betul banget, yang harusnya tiga puluh menit jadi satu jam.”

Alpha berdiri dan merentangkan kedua tangannya ke udara sambil menarik nafas panjang. “Keliling yuk," ajak Alpha padanya.

“Ayo,” tukas Putri mengiyakan ajakan darinya.

Putri beranjak dari duduknya dan berdiri disebelahnya seraya menggandeng lengannya, mereka mulai menyusuri taman tersebut dengan berjalan kaki.

Lampu disekitar taman mulai menyala satu persatu dan suara ngengat serta serangga lain mulai terdengar saling bersautan.

Tidak banyak orang yang berada disana, mungkin karena sudah sore dan mentari mulai terbenam.

Sekelompok remaja yang mengamati mereka dari kejauhan terlihat menatap ke arah mereka berdua sambil berbisik-bisik, dan beberapa diantaranya menatap mereka berdua dengan tatapan iri.

“Mereka romantis banget, jalan berdua sambil bergandengan tangan, gak kayak yang ini," sindir seorang wanita kepada kekasihnya yang berada disampingnya.

“Maaf, kita bukan muhrim," sahut kekasihnya.

“Kamu minta dipukul?!” tanya wanita tersebut dengan geram.

“… ….”

Pria yang berada disampingnya tidak menjawab pertanyaan dari wanita tersebut dan kembali mengamati mereka berdua yang sudah berjalan menjauh.

Mereka berjalan hingga tiba di tepian danau, dan berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan yang ada.

Alpha mendekap Putri dari belakang yang sedang bersandar di pagar, sedangkan kepalanya berada di pundaknya.

“Sudah berapa lama sejak terakhir gua merasa nyaman berada disamping seseorang?” Gumam Alpha dengan pelan menatap ke tengah danau yang memantulkan cahaya rembulan.

Putri yang ikut melamun, tak sengaja mendengarkannya bergumam, seraya bertanya kepadanya, “Kamu pernah suka gak sama seseorang sebelumnya?”

Alpha menjawabnya dengan jujur, "Pernah."

“Siapa, dimana, dan bagaimana?” tanya Putri kembali.

Alpha tersenyum kepadanya. "Maaf."

Alpha tidak ingin membahas mengenai hal tersebut karena itu sangat menyakitkan untuk mengingat kembali peristiwa yang telah terjadi dan ia tidak bisa memperbaikinya.

“Kok maaf?” tanya Putri kebingungan.

“Maaf karena saya tidak akan berbicara mengenai hal tersebut.”

“Kenapa?” tanya Putri kembali.

Lihat selengkapnya