1121681

Delta
Chapter #27

14-163 F

Jack beranjak dari duduknya dan berjalan masuk kedalam, berniat untuk membangunkan Rose.

Namun saat melewati ruang makan, ia sempat menengok ke arah dapur dan melihat jika api di kompor masih menyala, Jack berjalan mendekati kompor dan mematikannya.

Setelah mematikan kompor, Jack kembali lagi ke teras belakang untuk memberitahukan hal tersebut kepada Agus dan tidak jadi membangunkan Rose.

“Lu kalau abis masak, matiin kompornya Gus," terang Jack kepada Agus.

“Udah gua matiin Jack, tanya tuh Mbak Putri, ya kan Mbak?” tanya Agus kepada Putri.

Putri yang tertutup oleh kain, tidak menjawab pertanyaan dari Agus.

“Mbak ditanya Agus tuh,” tukas Alpha kepada Putri.

Alpha memanggilnya kembali. "Mbak ...."

Putri masih tidak menjawab dan hanya diam saja, karena hal tersebut Alpha membuka kain yang menutupinya.

“BANGSAT!” umpat Alpha yang terjungkal dari kursinya dan berdiri disebelah Radin.

Temannya yang lain ikut berdiri dan mengumpat karena kaget akan hal tersebut.

"Bangsat!"

"Brengsek!"

"Anjing!"

"Naga?!"

Mereka berlima saling menatap satu sama lain dengan suasana yang mendadak berubah mencekam, dan bulu kuduk mereka mulai bediri.

Angin laut yang tadinya menyejukkan kini berubah menjadi dingin dengan suara pepohohan ditengah keheningan diantara mereka.

Ternyata sosok Putri yang ada di dekapan Alpha adalah ranting serta dedaunan, dan kain yang menutupi tubuhnya adalah kain lusuh berwarna coklat.

Alpha yang khawatir dengan keselamatan dari Putri, menyuruh Radin untuk melihat kondisi mereka.

Sementara ia berpikir apa yang harus dilakukan dengan benda yang berada dihadapannya.

“Lu masuk kedalam, jangan bangunin mereka, cukup lihat kondisi mereka aja," perintah Alpha kepada Radin yang memecah keheningan.

Glek. Radin menelan ludahnya.

“Gak ah anjing, lu aja sendiri," tolak Radin membantah perintah darinya.

“Sekarang!” bentak Alpha kepada Radin.

“Iya iya, Ki ikut gua," ucap Radin dengan pasrah dan mengajak Kiki untuk pergi bersamanya.

Mereka berdua berjalan menuju kamar tidur perempuan dengan perlahan-lahan karena ketakutan, Radin beberapa kali mendorong Kiki agar berada di posisi depan.

Krek. Gagang pintu di tekan dan pintu terbuka.

Radin melihat mereka bertiga tengah tertidur lelap diatas kasur dengan sangat nyenyaknya, tanpa satu orangpun yang hilang dan dalam kedaan baik-baik saja.

Lihat selengkapnya