Alpha memeriksa kamar kedua dengan seksama dan tidak mendapati apa-apa, ia terus melakukan pencariannya di lantai satu dan tidak menemukannya.
Hal tersebut membuatnya harus melakukan pencarian di lantai dua, yang tentu saja Alpha tidak pernah naik menuju lantai tersebut sejak kedatangannya kemarin.
Sing penting yakin! Tukas Alpha dalam hatinya yang mencoba memberanikan diri
Ia menaiki anak tangga satu-persatu dan tiba di lantai dua, di lantai tersebut hanya ada satu kamar dan beberapa furnitur seperti yang berada di lantai bawah.
Sebelum masuk kedalam kamar tersebut, ia berdiri di depan pintu sambil memegang gagangnya dan mencoba memberanikan dirinya kembali.
Sing… sin… bangsat, kaki gua gemetar. Umpat Alpha dalam hatinya.
Alpha membuka pintu dengan perlahan dan langsung melihat ke arah ranjang, ada yang berbeda dengan ranjang tersebut karena pada dua kamar sebelumnya terdapat selimut yang menutupi diatasnya.
Selimut yang seharusnya berada diatas ranjang kini menghilang entah kemana, dan itu membuat Alpha yakin jika kain yang kemarin ia pegang adalah sebuah selimut.
Alpha menggeledah kamar tersebut dan menemukan anak kecil itu bersembunyi di dalam lemari sambil menutupi dirinya dengan selimut yang berwarna abu-abu.
Ia mengangkat selimut yang menutupi anak kecil tersebut, namun anak kecil itu kembali mengambilnya dari lengannya seraya berlari sambil tertawa.
“Hihihi, ma-ain,” ucap Anak kecil tersebut dan kembali menghilang seperti sebelumnya.
Alpha tahu jika permainan ini masih belum selesai, dan ia kembali memeriksa setiap sudut penginapan dengan sangat teliti namun masih tetap tidak menemukan anak kecil itu.
Ia berdiri di dekat pintu belakang.
Mungkinkah? Tanya Alpha dalam hatinya.
Alpha membuka pintu belakang dan perlahan-lahan melangkahkan kakinya keluar dari penginapan tersebut, kejadian berulang yang sebelumnya dialami kini tidak terjadi lagi.
Ia bergegas menuju sumur tua tersebut dan berdiri di dekatnya, seraya membuka penutupnya dengan hati-hati.
Kriiiit. Bunyi kayu penutup dibuka.
Sementara itu Putri yang melihat kekasihnya sedang tertidur, mencoba untuk membangunkannya.
“Bangun,” ucap Putri pada kekasihnya. “Bangun!” tukas Putri menaikan suaranya. “Banguuuuuuuuun.”
Putri menggoyangkan tubuh Alpha karena ia tak kunjung bangun, dan tiba-tiba.
“Waaaaaaaaaaaa!” teriak Alpha terduduk dari posisi tidurnya.
Teriakan darinya membuat Putri kaget dan dengan gerak refleks ia menampar wajah Alpha.
Huh hah huh hah. Suara nafas Alpha terengah-engah.
Alpha tidak menghiraukan Putri yang berada disebelahnya, ia langsung beranjak dari sofa dan berlari menuju sumur tua tersebut.
Ia hanya berdiri dan menatapi sumur tua tersebut tanpa bergeming sedikitpun.
Semua berawal dari sini. Tukas Alpha menatap sumur tersebut.