Laras kembali masuk kedalam kamar untuk memberitahukan apa yang didengarnya kepada orangtuanya, sebelum Delta yang memberitahukan terlebih dahulu kepada kedua orangtua mereka.
Tut … tut … tut … krek. Bunyi panggilan telepon.
“Halo, Ayah …,” ucap Laras berbicara kepada Ayahnya.
Selesai berbicara dengan Laras, Ayah Putri bergegas mengumpulkan anggota keluarganya untuk bertemu dengan kedua orangtua dari Delta.
Kedua keluarga tersebut berkumpul dan membahas bagaimana baiknya hal tersebut, akhirnya mereka memutuskan untuk menikahkan Putri dan Delta sesegera mungkin.
Pernikahan mereka berdua yang seharusnya terjadi di tahun depan, kini dimajukan menjadi tujuh hari dari sekarang.
Esoknya, saat mereka berdua sedang menonton televisi.
Tante dari Putri langsung meneleponnya setelah rapat keluarga, tantenya menelepon bermaksud untuk memastikan berita yang sebenarnya dan memberitahukan jika pernikahan mereka akan dilangsungkan minggu depan.
Ketika Putri sedang berbicara dengan tantenya, Delta yang berada dibelakangnya mendengarkan percakapan tersebut.
Setelah selesai menelepon, Delta bertanya padanya.
“Jadi, apa keputusan kamu?” tanya Delta kepada Putri.
“Aku gak tahu Mas,” jawab Putri sambil menangis.
“Entah keputusan apa yang kamu buat, dan siapa yang kamu pilih pada akhirnya, aku akan mendukung hal itu, selama kamu bahagia itu sudah cukup bagi aku Put,” tukas Delta yang tidak ingin Putri merasa terbebani atas keputusan dari orangtuanya. “Jadi keputusan apa yang kamu ambil? Kita gak punya banyak waktu," tutur Delta yang siap menerima keputusan Putri.
Putri menjawabnya dengan ragu, “Aku … a-aaku ikuti kemauan mereka.”
Pilihan yang diambilnya sungguh diluar ekspektasi Delta, karena setelah beberapa lama ia mengamati mereka, bisa di pastikan jika Putri sangat mencintai Alpha.
Tak bisa dipungkiri, keputusan yang Putri buat akan membuat salah satu diantara mereka bertiga terluka.
“Mas aku boleh menghabiskan waktu bersama dia hari ini sebagai yang terakhir?” tanya Putri kepada Delta.
“Boleh kok Put, gih sana.”
Putri membasuh wajahnya dan memakai riasan wajah agar terlihat lebih cantik karena biasanya ia tidak menggunakan riasan wajah jika hendak bertemu dengan Alpha.
Dia menelepon Alpha dan menghampirinya yang sedang bermain game online di warung internet.
Setelah berhasil membujuk Alpha untuk pergi mengahabiskan waktu bersamanya, mereka berdua berkendara menuju kedai makanan.
“Kamu mau pesan apa?” tanya Putri.
“Apa aja, terserah Mbak.”
Setelah memesan, mereka kembali mengobrol.
Aku kasih tahu sekarang aja kali yah? Tapi sepertinya sekarang bukan saat yang tepat. Pikir Putri dalam hatinya.